SEJARAH BRAND SUPREME

 SEJARAH BRAND SUPREME

Pernah gak sih kalian denger nama brand Supreme? Setelah mendengar  brand itu, apasih yang langsung terlintas dipikiran kalian? Mahal? Enggak salah kok! Brand Supreme ini memang dikenal dengan brand pakaian yang harganya selangit! Lalu, sebenernya kenapa sih Supreme bias mematok harga selangit gitu? Anak muda jaman sekarang sudah tidak seperti dulu lagi. Terutama dalam halnya berpakaian. Kids jaman now sukanya memakai pakaian yang lagi ngetrend di jaman sekarang atau lebih di kenal dengan sebutan Hype Beast. Kata Hype Beast suka dihubungkan dengan brand-brand streetwear yang lagi hype jaman sekarang. Nah, kita simak aja yuk sejarah brand supreme tuh gimana!

Supreme merupakan salah satu brand streetwear asal Amerika Serikat. Didirkan oleh James Jebbia pada tahun 1994 di Lafayette Street New York. Brand ini terinspirasi dari gaya pakaian anak muda urban Amerika yang sangat identik dengan skateboard, punk rock, hip-hop.

Mungkin sebagian dari kamu beranggapan apa sih Supreme itu. Tapi, bagi para kolektor fashion Supreme ini memiliki daya tarik yang sangat tinggi loh.

Alhasil, setiap Supreme merilis produk-produk terbaru, antrian panjang pun terjadi. Bahkan ada yang menunggu 2 hari sebelum toko dibuka. Hal ini juga menyebabkan, lalu lintas di seputaran toko di New York terganggu akibat antrian yang panjang itu.

Produk yang dirilis Supreme ini juga cukup aneh, mulai dari helm sepeda motor, batu bata, palu, t-shirt, jaket, sepatu, celana dalam, hingga linggis. Walaupun terdengar aneh-aneh produk yang dikeluarkan selalu terjual habis dalam waktu yang kurang dari satu bulan.

 


Hampir tiap fans Supreme ditanya kenapa mereka senang dengan brand satu ini, pasti jawaban yang diberikan adalah faktor “Hype”. Karena produk ini dianggap keren dan populer. Hal ini juga terbukti di atas Red Carpet, brand ini mnejadi “aset” yang sangat berharga dan bernilai untuk dikenakan oleh para artis pop dan rapper lainnya.

Selain memasarkan produknya sendiri Supreme juga sering berkolaborasi dengan brand ternama seperti Nike, Clarks, Louis Vuitton, dan Vans untuk sepatu. Untuk jaket sendiri Supreme juga berkolaborasi dengann Commes des Garcons dan A.P.C untuk celana jenas.

Supreme ini juga didukung oleh publikasi media fashion terkemuka, salah satunya Majalah GQ Style yang telah menobatkan Supreme sebagai “Brand Streetwear yang paling keren di dunia ini”.

Tetapi, di balik kuatnya brand Supreme ini, strategi pemasannya juga berpengaruh untuk membentuk ekslusif brand. Sebenarnya Strateginya hanya membuat produk langka. “Jika kita bisa menjualnya 600 pcs, maka kita akan memproduksinya 400 pcs, itulah cara kami”. ungkap James Jebbia, Founder Supreme.

Kehebatan Supreme ini pandai memposisikan dirinya untuk sulit didapatkan produknya. Walaupun sebenarnya permintaan pasar yang sangat besar. Supreme juga selalu konsisten dalam memproduksi produknya dalam jumlah yang sangat terbatas.

Satu pcs desain dari suatu produk hanya akan diproduksi dan dijual dalam satu kali rilis saja. Nah, pada waktu lainnya, tidak akan dijual kembali. Supreme menerapkan sistem khusus dalam menjual barangnya, yaitu seseorang tidak dapat membeli lebih dari satu produk yang sama sekaligus.

Hal inilah yang membuat logo klasik yang berbentuk kotak berwarna merah bertuliskan Supreme seolah menjadi penanda bagi siapapun yang menggunakannya memiliki aset yang mempunyai nilai fantastis.

James Jebbia juga menjelaskan bahwa para pecinta Supreme menyenangi produknya karena kualitasnya yang baik. Ia juga terheran-heran saat orang-orang yang sulit menerima kenyataan bahwa penggemar Supreme berusaha memperoleh produk yang diinginkannya.

“Tidak ada trik khusus, semuanya adalah soal produk yang baik” -James Jebbia

Nah, diatas adalah bagaimana sejarah tentang brand Supreme. Walaupun brand Supreme mematok harga yang tinggi namun, untuk para penggemarnya harga bukanlah sebuah masalah.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepatu Compass, Brand Sneakers yang paling diminati saat ini