Sepatu Compass, Brand Sneakers yang paling diminati saat ini

Pada November tahun lalu, Urban Sneakers Society (USS) digelar di Jakarta. Pecinta sneakers berbondong-bondong menyerbu lokasi pameran untuk mendapatkan sneakers incaran mereka. Salah satu merek yang paling diincar adalah Compass. Di antara booth brand lain seperti Adidas dan Nike, booth sepatu Compass terlihat paling ramai.



Bagi kamu penggemar sneakers yang mungkin ingin tahu lebih banyak mengenai brand sneakers satu ini, simak beberapa fakta tentang Compass.13 Desember lalu, Compass lagi-lagi membuat kehebohan dengan banyaknya calon pembeli yang datang berkumpul di Mal Grand Indonesia untuk antre membeli sepatu Compass yang baru akan dirilis keesokan harinya. Menariknya, Compass bukanlah brand yang berasal dari luar negeri, melainkan brand lokal yang berasal dari Bandung.

1. Sudah ada sejak tahun 1998

Sebenarnya Compass sudah ada sejak tahun 1998. Jadi, di dunia persepatuan, bisa dibilang Compass bukanlah pemain baru. Namun merek Compass baru booming kurang lebih setahun terakhir, tepatnya setelah melakukan rebranding.

Menurut Gladys Kahar, anak dari pendiri Compass Gunawan Kahar, saat itu momennya bertepatan dengan Asian Games 2018 yang membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat, jadi orang-orang mulai bangga memakai produk lokal.

2. Tidak kalah dengan produk luar negeri

Secara kualitas, Compass bisa diadu dengan merek luar negeri. Dengan menggunakan material berkualitas dan tidak terlalu tebal, Compass menjadi lebih lentur dan nyaman dipakai. Hal inilah yang menjadi poin plus dari sepatu ini sehingga banyak diminati.

3. Harga terjangkau

Untuk sepatu berkualitas baik, Compass dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau yaitu mulai Rp200.000-an saja. Hal ini lagi-lagi menjadi poin plus tersendiri sehingga merek ini banyak digemari.

4. Kolaborasi dengan influencer

Sebagai salah satu strategi bisnis, Compass melakukan kolaborasi dengan influencer Brian Notodihardjo atau yang akrab disapa Bryant. Hasil dari kolaborasi itu adalah Compass Bravo yang diproduksi terbatas yaitu 100 pasang saja.

5. Sold out dalam waktu 1,5 Jam

Saat merilis Compas Bravo, pada hari pertama 100 pasang sepatu tersebut langsung ludes terjual. Sepatu hasil kolaborasi itu dibanderol dengan harga Rp398.000. Mungkin karena diproduksi secara terbatas, jadi banyak orang yang tak mau kehabisan dan langsung membelinya begitu rilis.

6. Kolaborasi dengan Darahkubiru

Untuk menutup tahun, Compass meluncurkan produk edisi khusus untuk Darahkubiru. Edisi khusus ini merupakan bentuk apresiasi mereka untuk komunitas denim terbesar di Indonesia. Ada dua produk yang dirilis yaitu Gazelle edisi khusus yang dirancang oleh Pop Meets Pop dan seri Vintage 98 edisi khusus yang dirancang oleh Old Blue Co. Kedua sepatu ini dirilis dalam jumlah terbatas.

Kolaborasi dengan Darahkubiru - Compass Brand Sneakers Lokal yang Jadi Rebutan

7. Antrean Berjam-jam

Karena selalu ditunggu-tunggu, banyak orang yang datang awal untuk mengantre demi mendapatkan koleksi sepatu Compass. Bahkan beberapa ada yang datang sejak malam sebelumnya dan rela mengantre sampai berjam-jam. Karena terlalu besar minat pembeli, Compass bahkan sempat membatalkan peluncuran edisi khusus untuk Darahkubiru karena kondisi antrean yang tidak kondusif.

8. Desain unik

Tentu saja tingginya minat pembeli terhadap sepatu Compass bukan hanya karena romantisme semu akan nasionalisme belaka, melainkan juga karena kualitas dan desainnya. Untuk desain sendiri, Compass memiliki keunikan yaitu lebar toe cap yang hanya seperempat dari ukuran umum. Hal ini membuatnya menjadi unik dan khas karena hampir semua bagian sepatu tertutup canvas sampai ke ujungnya.

Sosok di Balik Kesuksesan Compass

Melihat begitu banyaknya prestasi yang didapat oleh Compass, tentu tidak lengkap kalau kita tidak membahas tokoh di baliknya. Sosok itu bernama Aji Handoko Purbo atau yang akrab disapa Gonjel. Aji merupakan Creative Director yang dipercaya langsung oleh owner untuk melakukan rebranding Compass.

Pada tahun 2017, Aji masuk untuk menangani sisi kreatif dan strategi bisnis. Waktu itu, pemilik Compass Gunawan Kahar sudah hampir menyerah. Usaha terakhirnya adalah untuk menghidupkan kembali Compass sebagai produk lokal yang diharapkan bisa sukses di negeri sendiri.

Sepatu Compass Gazelle didesain oleh Aji pada tahun 2017. Setelah merilis Gazelle, 2018 adalah momen brand Compass kembali ‘hidup’. Rebranding itu berhasil menggebrak pasar sneakers lokal.

Sebelum bergabung dengan Compass, Aji sudah memiliki banyak pengalaman di bidang desain sepatu. Namanya mulai dikenal sejak ia mendesain sepatu ARL yang menjadikan Ariel Noah sebagai brand Ambassador. Sebelumnya, Aji juga pernah menjadi supplier dan penjaga toko sepatu.

Saat ini, Aji mengaku belum puas dengan semua pencapaian yang didapatkan. Menurutnya, masih banyak ide-ide menarik yang bisa dieksplor. Hal ini tentu saja merupakan kabar gembira bagi penggemar brand Compass yang selalu menunggu-nunggu produk baru. Baiklah. Melihat animo masyarakat kepada Compass, rasanya produk lokal kita tak kalah keren dari merek-merek fesyen luar macam Supreme atau H&M. Kita tunggu saja gebrakan selanjutnya dari Compass, ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH BRAND SUPREME